Kota Bataguh Pematang Sawang memiliki kesan yang sangat berarti bagi sejarah asal usul Nyai Undang (Pimpinan Dayak) , para panglimanya serta penduduknya yang kini jadi misteri, kisah-kisahnya begitu terdengar sebagai kisah misteri yang sampai sekarang belum terungkap, namun demikian misteri yang selama ini melalui kisah-kisah antar masyarakat mulai terkuak, dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan benda-benda seperti batu-batuan, kemudi, dan patung yang diperkirakan sebagai Patung Nyai Undang.
Patung yang dimiliki oleh penduduk (Juhari/40 thn) sekitar di wilayah Kelurahan Pulau Kupang Kota Bataguh merupakan Patung yang terbuat dari Kayu Ulin yang menurut ceritanya merupakan patung yang mereka dapatkan dari mencari emas(mendulang emas) di sekitar lokasi Kerajaan Bataguh. Patung yang didapatkannya ini dikedalaman ± 3 meter dari permukaan tanah.
Patung dari kayu ulin ini berwujud patung manusia sebagai seorang perempuan yang bertelinga panjang dengan ketinggian ± 7 cm. Sebelah kanan daun telinga patung ini telah hilang sejak awal ditemukan, menurut pengamatan kami, telinga panjang adalah telinga yang dimiliki wanita dayak dewasa pada zaman dahulu dan masih ada beberapa wanita dayak di beberapa daerah yang melestarikannya hingga sekarang. Telinga panjang yang terbentuk karena wanita dayak dewasa menggunakan bandul di telinganya hingga menarik lubang daun telinga tempat bandul. Untuk kaum wanita dayak dulunya, jika telinganya semakin panjang dan bandul telinganya semakin banyak maka dia semakin cantik.
Patung ini merupakan salah satu bukti sejarah yang dapat menjadi petunjuk bagi penelitian mengenai adanya pengetahuan membuat patung oleh nenek moyang dayak yang ada di Kerajaan Bataguh.
Diposting oleh
Suparman
0 komentar:
Posting Komentar